Minggu, 24 Oktober 2010

Menakar PELAKSANAAN KEGIATAN KKG program BERMUTU
di 3 GUGUS UPT KEDUNGWUNI KAB. PEKALONGAN
Oleh : Totok JP (Pengawas TK/SD, DCT Kab. Pkl)

Peningkatan mutu pendidikan khususnya pada jenjang sekolah dasar telah menjadi komitmen pemerintah yang harus diwujudkan secara nyata. Salah satu cara yang ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia yaitu guru. Hal ini disebabkan karena guru/pendidik merupakan faktor yang sangat penting dalam pengelolaan pembelajaran. Oleh sebab itu guru dalam melaksanakan tugasnya dituntut secara profesional.
Berdasarkan Undang-Undang Guru dan Dosen, guru harus memiliki pendidikan serendah-rendahnya Strata 1 atau Diploma IV. Disamping itu harus memiliki empat kompetensi yaitu Pedagogik, Profesional, Kepribadian dan Sosial. Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang tersebut yang telah dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Maka mau tidak mau tuntutan sebagai seorang profesional harus dipenuhi. Hal ini sesuai dengan Propenas jangka panjang antara lain standar kualifikasi guru serendah-rendahnya Strata 1 atau Diploma IV harus sudah tuntas di tahun 2015.
Demikian pula dengan adanya perubahan paradigma pendidikan di era globalisasi ini mengharuskan adanya perubahan pola pikir (mindset) dan pola tindak (actionset) bagi guru terutama dalam mengimplimentasikan dan mengembangkan kurikulum (KTSP) yang berlaku sekarang. Perubahan pola pikir dan pola tindak bagi guru dalam mengelola kelas dan melaksanakan pembelajaran. Hal ini menuntut keberadaan guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan khususnya layanan proses pembelajaran sesuai dengan standar proses (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007).
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru perlu adanya wadah yang mampu menampung berbagai masalah pembelajaran yang dialami guru serta cara-cara pemecahannya. Maka dengan adanya wadah kegiatan bagi guru berupa Kelompok Kerja Guru (KKG) diharapkan guru dapat meningkatkan kompetensinya serta adanya peningkatan CPD (Continous Professional) atau PPKHB (Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar) bagi guru-guru yang belum berijazah Srata 1 (S1)
Keberadaan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang sudah berjalan hampir tujuh belas tahun, dirasakan banyak mengalami pasang surut dalam pelaksanaan kegiatannya, khususnya pada saat pelaksanaan kegiatan KKG program BERMUTU pada tahun pelajaran 2008/2009. Oleh karena itu untuk menjaga keberadaanya tetap sinergi, maka diperlukan adanya revitalisasi atau pemberian dana pendampingan berupa dana block grand pemberdayaan dana KKG. Upaya pemberdayaan KKG dilaksanakan karena intensitas dan kebermaknaan kegiatan tersebut dimaksud kurang optimal dan banyak masalah yang harus dihadapi.
Permasalahan selama ini yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan KKG pada kenyataannya di daerah-daerah masih banyak kelemahan dan kurang sinerginya antara pelaksana dengan pengambil kebijakan.Hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor. Demikian halnya permasalahan juga dialami dalam pelaksanaan kegiatan KKG di wilayah kabupaten Pekalongan provinsi Jawa Tengah.Dengan kondisi alam yang berbeda antara daerah atas dengan daerah bawah. Permasalahan yang timbul tidak hanya ada pada daerah di atas (wilayah pegunungan), namun pada keadaan di wilayah pinggiran ( perkotaan dan sekitarnya ) juga mengalami hal serupa. Dalam hal ini juga dialami di wilayah kecamatan Kedungwuni kabupaten Pekalongan yaitu di ke tiga gugus daerah binaan UPT Pendidikan Kedungwuni baik pada KKG reguler maupun pada KKG program BERMUTU.
Permasalahan-permasalahan itu antara lain :
1. Pada daerah/wilayah pegunungan masih ada sekolah-sekolah yang belum tersen-
tuh jaringan listrik.
2. Demikian halnya belum semua sekolah dapat mengakses jaringan internet.
3. Minimnya sarana prasarana yang dimiliki untuk menunjang pelaksanaan kegiatan dalam pembelajaran, misalnya : komputer/laptop, LCD, sound system.
4. Manajemen KKG yang kurang optimal.
5. Program-program KKG kurang menyentuh dan kurang signifikan dengan kebutu-
tuhan guru ( materi KKG reguler )
6. Kemampuan pengetahuan dan ketrampilan tentang ICT masih kurang.
7. Kemampuan pengembangan profesional melalui Karya Tulis Ilmiah/PTK masih
rendah.
8. Hasil UASBN, tahun 2008 /2009 tingkat gugus dan kecamatan masih rendah .
Disamping permasalahan tersebut diatas, dilihat dari sumber dana dalam melaksanakan KKG masih dirasakan kurang memadai. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk merevitalisi kelompok kerja yang ada dan dukungan dana berupa bantuan langsung. Pemberian dana bantuan langsung kepada KKG berupa pemberian block grant ,yaitu dengan adanya program BERMUTU.

Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
Topografi wilayah kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan propinsi Jawa Tengah, terletak di daerah dataran rendah. Kecamatan Kedungwuni merupakan satu diantara sembilan belas kecamatan yang mendapatkan dana bantuan langsung mitra bersama program BERMUTU di kabupaten Pekalongan. Letak kecamatan ini merupakan daerah penghubung antara kabupaten dan kota Pekalongan dan sebagai sentralnya pendidikan di kota Santri ini. Sistem dan jenjang pendidikan yang berkembang di Kedungwuni terdiri dari jenjang pendidikan dasar menengah, terdiri dari sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah tinggi yang sederajat.
Berdasarkan data pendidikan di Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Kedungwuni, wilayah Kedungwuni yang terdiri dari 19 desa/kelurahan memiliki 29 SD Negeri dan 8 SD Swasta, TK 19. Dan tergabung dalam empat daerah binaan (gugus) SD Inti. Keempat daerah binaan tersebut, pada tahun anggaran 2009/2010 dari empat dabin, tiga diantaranya mendapatkan kuota dana bantuan langsung (DBL) program BERMUTU. Satu dabin yang belum mendapatkan DBL yang terdiri dari lima sekolah dasar negeri ikut digabungkan pada ketiga dabin yang mendapat DBL dan delapan sekolah dasar swasta tetap menyelenggarakan KKG reguler yang didanai sendiri. Menurut banyaknya jumlah murid keseluruhan adalah 7160 peserta didik. Dengan jumlah guru terdiri dari guru PNS sejumlah 241, dan guru wiyata bakti ada 15, serta guru kontrak sejumlah 149 orang. Sedangkan tenaga mengajar (guru) menurut ijazah yamg dimiliki terdiri dari :
1. Kepala SD dengan ijazah SPG = 2, D2 = 10, S1 = 23.
2. Guru Kelas dengan ijazah SMA = 1, SPG = 22, PGA = 1, D2 = 116, S1 = 18.
3. Guru Agama dengan ijazah PGA = 1, D2 = 27, S1 = 3.
4. Guru Penjas dengan ijazah SGO = 3, D2 = 11, S1 = 1.
5. Guru Bahasa Inggris dengan ijazah S1 = 2
6. Guru Wiyata Bakti dengan ijazah D2 = 7, D3 = 1, S1 = 5.
7. Guru Kontrak dengan ijazah SMA = 45, SPG = 7, D2 = 36, D3 = 4, S1 = 57.
(Laporan bulan Kantor UPT Kedungwuni Juli 2010).




Gugus Dahlia

Karakteristik
Pelaksanaan kegiatan KKG pada gugus dahlia bertempat di SD Inti SDN 01 Kedungwuni. SDN 01 Kedungwuni sebagai SD Inti sangat straategis karena mudah dijangkau oleh guru-guru peserta KKG dari SD Imbasnya. Terletak dalam satu komplek kantor Unit Pelakasana Teknis Pendidikan Kecamatan Kedungwuni. Kondisi keadaan SDN 01 Kedungwuni sebagai SD Inti telah memenuhi persyaratan sebagai tempat pusat kegiatan KKG. Hal ini ditunjang dengan dimiliki fasilitas sarana dan prasarana yang cukup memadai, antara lain berupa :
1. Gedung lokal/kelas ada 6, keadaan baik semua.
2. Rumah dinas Kepala SD : 1, keadaan baik.
3. Rumah dinas penjaga SD :1, keadaan baik
4. Mushola : 1, keadaan baik.
5. Jaringan listrik
6. Jaringan air (PAM)
7. Sumur
8. Kamar mandi
9. Kamar kecil
10. 2 unit komputer dan LCD
11. Ruang UKS
Keadaan murid SDN 01 Kedungwuni, memiliki murid sejumlah 265 anak, masing-masing terdiri dari :
1. Kelas I, terdiri dari laki-laki 14, perempuan 15, jumlah 29
2. Kelas II, terdiri dari laki-laki 22, perempuan 20, jumlah 42
3. Kelas III, terdiri dari laki-laki 26, perempuan 27, jumlah 53
4. KelasIV, terdiri dari laki-laki 29, perempuan 23, jumlah 52
5. Kelas V, terdiri dari laki-laki 12, perempuan 25, jumlah 37
6. Kelas VI, terdiri dari laki-laki 13, perempuan 39, jumlah 52
(Laporan bulan Januari 2010, UPT Kedungwuni)
Sedangkan potensi sumber daya manusia terdiri dari para pendidik/guru sejumlah 12, dengan rincian : 1 kepala SD, 8 guru kelas, 3 guru mapel. Tenaga kependidikan terdiri dari : 1 tenaga perpustakaan dan 1 penjaga sekolah.
Menurut klasifikasi atau jenjang pendidikan guru-guru di SDN 01 Kedungwuni berpendidikan S1 hanya 1 orang guru, dan 2 orang guru berpendidikan SLTA sederajat serta sebanyak 9 orang berpendidikan D2.
Gugus dahlia dengan SDInti adalah SDN01Kedungwuni,mempunyai SD Imbas sebanyak 9 SD negeri merupakan sekolah-sekolah yang sudah layak dan mapan. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan masing-masing sekolah telah memiliki gedung lokal yang telah mendapatkan dana alokasi khusus dengan sarana parasana yang memadai. Jumlah guru yang betugas di wilayah gugus dahlia ada 61 orang,terdiri dari 48 guru negeri dan 13 guru tenaga kontrak/wiyata bakti. Sedangkan jumlah murid sebanyak 1737 siswa,sehingga rasio guru dan siswa menjadi 1:29.
Sedangkan menurut tingkat pendidikan guru yang bertugas di wilayah gugus dahlia terdiri dari 18% berpendidikan S1, dan 64% berpendidikan D2,serta 18% masih berijazah SPG atau yang sederajat. Adapun jarak tempuh para guru ke sekolah masing-masing kurang dari satu jam. Hal ini memungkinkan tingkat keberhasilan dalam pembelajaran dapat berlangsung secara efektif sehingga tingkat kelulusan hampir 99% dan mampu melanjutkan ke jenjang sekolah menengah.
Adapun SD Imbas di gugus dahlia antara lain SDN02 Kedungwuni dengan jumlah murid 177 dan guru kelas ada 6. Berikutnya SDN Bugangan dengan guru kelas ada 6,jumlah murid 130 siswa. SDN 01 Pakisputih jumlah murid 187,guru kelas ada 6. SDN Rowocacing jumlah guru kelas ada 6 dan jumlah murid 232. SDN 02 Pakisputih jumlah guru kelas ada 6 dan jumlah murid 234. Selanjutnya SDN Karangdowo dengan jumlah muird 116,guru kelas ada 6. SDN 01 Langkap guru kelas ada 6 dan jumlah murid sebanyak 224. Sedangkan SDN 02 Langkap jumlah murid ada 172 dan guru kelas ada 6. Dan SDN 04 Kedungwuni dengan jumlah murid sebanyak 252 dan guru kelas ada 6.

Gugus Matahari

Karakteristik
Pelaksanaan kegiatan KKG di gugus matahari dipusatkan di SDInti yaitu SDN 01 Kedungwuni . Sebagai SD Inti, SDN 06 Kedungwuni juga sebagai SDSN.yang diberi kepercayaan dari dinas pendidikan kabupaten Pekalongan sejak tahun pelajaran 2008/2009. Banyak prestasi yang telah dicapai baik dibidang akademik maupun bidang ekstra kurikuler. Pada bidang aksdemik antara lain pernah menjuarai lomba OSN/Olympiade MIPA tingkat kabupaten,kejuaraan LCC maju ke tingkat propinsi dan masuk 27 besar,Lomba kreativitas siswa,lomba Siswa berprestasi mewakili kabupaten maju ke tingkat propinsi. Disamping itu dalam bidang ekstra kurikuler antara lain pernah menjuarai lomba LCC dokter kecil,lomba sekolah sehat, lomba festival anak sholeh,POPDASENI,Jambore,Lomba Tingkat Penggalang dan Pesta Siaga, kegiatan-kegiatan tersebut ada yang maju ke tingkat kabupaten maupun tingkat karesidenan dan propinsi.
SDN06 Kedungwuni sangat strategis, karena terletak dalam satu komplek dengan SDN05 Kedungwuni dan berdekatan dengan lembaga pendidikan serta lembaga pemerintahan. Karena berdekatan dengan sekolah menengah pertama,sekolah menengah kejuruan, MA,MTs,MI,Komplek Islamic Center,KUA,PPA,dan PUSKESMAS. Kondisi dan keadaan SDN06 Kedungwuni sebagai SD Inti cukup representativ karena sarana dan prasarananya cukup memadai.



Sebagai pusat kegiatan KKG fasilitas yang dimiliki cukup memadai,antara lain :
1.Gedung/lokal (semua dalam keadaan sangat baik) karena telah mendapat DAK.
2.Gedung Perpustakaan
3.Rumah Dinas Penjaga sekolah
4.Ruang Guru
5.Ruang UKS
6.2 unit komputer dan LCD
7.Sumur
8.Kamar mandi
9.Kamar kecil
10.Jaringa listrik
11.Jaringan air/PAM.
Keadaan murid SDN 06 Kedungwuni berjumlah 272 siswa dengan rincian :
1.Kelas 1 , Laki-laki : 30 Perempuan : 20 Jumlah : 50
2.Kelas 2 , Laki-laki : 17 Perempuan 20 Jumlah : 37
3.Kelas 3 , Laki-laki : 30 Perempuan : 19 Jumlah :39
4.Kelas 4 , Laki-laki : 21 Perempuan : 29 Jumlah : 50
5.Kelas 5 , laki-laki : 25 Perempuan : 22Jumlah : 47
6.Kelas 6, Laki-laki : 22 Perempuan : 17 Jumlah : 39.
(Laporan bulan Januari 2010,UPT Kedungwuni).
Potensi sumber daya manusia terdiri dari tenaga pendidik/guru dan tenaga kependidikan sebanyak 10 orang, dengan rincian : 1 kepala SD, 6 guru kelas dan 3 guru mapel . Tenaga kependidikan ada 3, yaitu 1 penjaga sekolah dan 1 tata usaha dan 1 tenaga perpustakaan. Sedangkan menurut jenjang kependidikan guru-guru di


SDN 06 Kedungwuni, dengan rincian sebagai berikut: 5 berpendidikan S1 dan 5 berpendidikan D2.
Gugus matahari dengan SD Inti SDN06 Kedungwuni mempunyai 9 SD Imbas SD negeri merupakan sekolah-sekolah yang sudah mapan dan layak. Hal ini dapat dilihat dari keberadaannya masing-masing sekolah telah mendapat dana alokasi khusus baik gedung maupun sarana prasarananya.
Jumlah guru yang bertugas di wilayah gugus matahari ada 60 orang, terdiri dari 54 guru negeri dan 6 guru kontrak. Sedangkan jumlah murid ada 1385 siswa. Sehingga rasio guru dan murid,adalah 1 : 23.
Menurut jenjang pendidikan guru yang bertugas di gugus matahari, terdiri dari 11 orang berpendidikan S1, dan 44 berijazah D2, serta 5 guru masih berijazah SPG atau yang sederajat. Adapun jarak tempuh para guru ke sekolah masing-masing kurang dari satu jam. Dengan demikian memungkinkan tingkat keberhasilan dalam pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Sehingga tingkat kelulusannya mampu untuk melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama.
Sedangkan SD Imbas dari gugus matahari terdiri dari : SDN 05 Kedungwuni,dengan jumlah murid 140 dan guru kelas ada 6. SDN 01 Podo jumlah murid ada 253,guru kelasnya ada 6.Berikutnya SDN Pajomblangan dengan guru kelasnya ada 6,jumlah murid 139. SDN Kwayangan jumlah murid 102,guru kelas ada 6. SDN Salakbrojo jumlah murid 181,guru kelas sebanyak 6. SDN Proto jumlah murid 112 ,guru kelas ada 6.SDN Tosaran jumlah murid 167,guru kelas:6.SDN 07 Kedungwuni dengan jumlah murid 127,guru kelas:6. SDN Tangkiltengah jumlah murid sebanyak164,guru kelas ada 6.


Gugus Mawar
Karakteristik
Pusat pelaksanaan kegiatan Kelompok Kerja Guru program BERMUTU di gugus mawar bertempat di SD Inti SDN 08 Kedungwuni. Dengan SD Imbasnya sejumlah 8 SDNegeri. Profil SDN 08 Kedungwuni yang didirikan tahun 1986, merupakan sebuah sekolah dasar negeri yang paling muda usianya bila dibanding dengan sekolah dasar negeri lainnya. Walaupun baru dua pupuh empat tahun berdirinya, namun sudah banyak prestasi yang dicapainya khususnya dibidang olahraga. Prestasi yang pernah dicapai oleh SDN 08 Kedungwuni,antara lain menjuarai beberapa kali kejuaraan lomba atletik/kids atletik baik tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi Jawa Tengah, bahkan pernah maju ke tingkat regional dan nasional. Dalam lomba POPDASENI,Jambore,LT Penggalang Ramu,Pesta Siaga juga pernah menjuarainya baik di tingkat kabupaten maupun tingkat karesidenan.
SDN 08 Kedungwuni sebagai SD Inti letaknya sangat strategis karena dikelilingi oleh lembaga pendidikan,lembaga pemerintahan dan sarana rekreasi. Terletak diantara sekolah menengah pertam,kantor telkom,gendung NU kabupaten,kantor kelurahan dan kantor kecamatan, masjid besar serta stadion olehraga serta lapangan rekreasi hiburan. Sebagai pusat kegiatan pelaksanaan KKG, SDN 08 Kedungwuni mempunyai cukup sarana prasarana yang memadai antara lain :
1. 2 unit gedung ( gedung/lokal bertingkat )
2. 1 unit gedung pertemuan
3. Kantor sekolah
4. Rumah dinas kepala sekolah
5. Rumah dinas penjaga sekolah
6. 2 unit komputer dan LCD
7. Kamar mandi


8. Kamar kecil
9. Sumur
10. Jaringan listrik
11. Jaringan air/PAM
12. Jaringan telepon .
Keadaan murid SDN 08 Kedungwuni jumlah seluruhnya ada 200 siswa,terdiri dari :
1. Kelas 1 , L ; 9 P : 25
2. Kelas 2 , L :17 P : 37
3. Kelas 3 , L : 16 P : 22
4. Kelas 4 , L : 22 P : 13
5. Kelas 5 , L : 15 P ; 34
6. Kelas 6 , L :15 P : 31.
( Laporan bulan Januari 2010,UPT Kedungwuni ).
Potensi sumber daya manusia yang dimiliki SDN 08 Kedungwuni terdiri dari tenaga pendidik/guru dan tenaga kependidikan sebanyak 13 orang terdiri dari : 1 kepala sekolah, guru kelas ada 6, guru mapel; 3, tenaga perpustakaan dan tata usaha masing-masing 1 orang dan penjaga sekolah 1 orang. Status kepegawaian, terdiri dari PNS :9 dan 3 orang tenaga kontrak. Menurut jenjang pendidikan guru-guru di SDN 08 Kedungwuni,berpendidikan S1: 6 orang, berijazah D2 :3 dan 1 orang berpendidikan SMA.
Gugus mawar dengan SDInti SDN 08 Kedungwuni mempunyai SDImbas sebanyak 8 SDNegeri merupakan sekolah-sekolah yang telah mapan dan layak baik sarana maupun prasarananya. Hal ini bisa dilihat dari kondisi dan keadaan masing-masing sekolah sudah mendapatkan dana alokasi khusus pendidikan.
Jumlah guru kelas yang bertugas di wilayah gugus mawar sebanyak 52 orang, terdiri dari 46 guru PNS dan 6 tenaga kontrak.Sedangkan jumlah muird seluruhnya ada 2032 siswa. Dengan demikian rasio guru dan siswa adalah : 1 : 39 . Menurut jenjang pendidikannya guru-guru di gugus mawar terdiri dari berpendidikan S1 ada 15 orang, dan 32 guru masih berijazah D2.
SDImbas dari SD Inti SDN 08 Kedungwuni,terdiri dari : SDN 02 Podo dengan jumlah murid ada 207, guru kelas :6. SDN 03 Podo guru kelas ada 6,jumlah murid : 234.Selanjutnya SDN Kedungpatangewu jumlamurid 213,guru kelas ada 6.
SDN Tangkilkulon dengan jumlah murid sebanyak 459,dan guru kelas ada 10 guru. Berikutnya SDN ambokembang jumlah murid:148,guru kelas : 6. SDN Rengas dengan jumlah murid 335 siswa, guru kelas ada 9 orang. SDN Pekajangan jumlah murid 183 dan guru kelas : 6. Serta SDN 03 Kedungwuni dengan jumlah murid sebanyak 253 dan guru kelasnya ada 6 orang.

Keberhasilan

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan KKG program BERMUTU di daerah binaan ke tiga gugus UPT Kedungwuni adalah berkat sinerginya antara para pelaksana ( pengurus KKG ),Guru Pemandu,Peserta/Guru-Guru ,dengan pelaksana teknik edukatif( Pengawas Sekolah ) dan penanggung jawab pendidikan ( Kepala UPT ). Tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator pelaksanaannya.
Sebagai tolok ukur indikator tersebut antara lain :
1.Pembelajaran dalam kegiatan KKG yang difasilitasi Guru Pemandu dalam memberi
kan materi sesuai dengan alur pedoman dalam BBM.
2.Peserta ( Guru-Guru ) sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran.Terlihat dari
prosentasi kehadiran dan ketepatan waktu selama mengikuti pembelajaran.
3.Peran serta Kepala Sekolah dalam mendukung dan memberi sportivitas dalam pelak
sanaan kegiatan ini. Dalam hal ini sekolah tetap masih memberi dana pendampi-
ngan dari dana BOS.
4.Peran serta aktif para Pengawas Sekolah selaku tenaga teknis pendidikan dan seba-
gai supervisor dalam memantau,mengawasi dan mengevaluasi seluruh rangkaian ke
giatan, sehingga pelaksanaannya benar-benar terakomodir dan akuntabel.
5.Kontribusi dan keberadaan Kepala UPT selaku penanggung jawab pendidikan sela-
lu memonitor seluruh rangkaian kegiatan.
6.Ketepatan dan keakuratan data dalam penyusunan pelaporan pelaksanaan kegiatan.
7.Prosentase kehadiran peserta ( Guru- Guru ) yang selalu tinggi.
8. Materi yang diberikan kepada peserta dalam KKG program BERMUTU difokuskan pada wawasan dan kompetensi untuk mampu melaksanakan perannya sebagai guru.
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan KKG ( materi pembelajaran ) adalah sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan seperti terlihat dalam tabel di bawah ini .

Tabel 1 Indikator tingkat keberhasilan pelaksanaan KKG
BERMUTU di 3 Gugus UPT Kedungwuni Kab,
Pekalongan tahun pelajaran 2008/2009.


NO. Indikator Kegiatan
Peserta
Bentuk
Tagihan Keterangan

1. Terlaksananya
kegiatan PTK -Membuat proposal PTK
-Membuat laporan PTK Tugas terstruk
tur/tagihan
( Individual ) Sampai tulisan ini
dibuat,untuk lap.
PTK sudah terse-
leksi dan terki-
rim ke DCT,PCT


2. Tersusunnya hasil peng.kuriku
Lum&perencanaan pemblj.sesuai
dg Std.Isi -Menyusun RPP
Sesuai dengan
Pedoman Stan-
dar Isi Tugas terstruk
tur/tagihan
( Individual )


Semua peserta
telah membuat
RPP yang sesuai
Dengan pedoman
Standar Isi.
3. Meningkatnya wawasan keilmu
an dalam rangka
penerapan KTSP
di Sekolah Dasar -Membaca kri-
tis ( Kajian Kri
tis).
-Membuat hasil
Kajian kritis -Tugas Mandi
ri (membaca)
-Tugas Struk-
tur/Individu Peserta membuat
Hasil Kajian Kri
Tis ( Merangkum
tentang KTSP )
4. Terlaksananya
Pembelajaran inovatif berbasis
PTK pada mapel
yang teridentifi-
kasi ada masalah -Open class
-Observasi pem
belajaran di
sekolah model -Tugas Kelom
pok
-Tugas Mandi
ri (observer) Ada peserta sebagai Guru Model.Peserta lain mengobservasi.
Peserta melihat tayangan pembela
jaran inovatif (Lesson Study,PA
KEM,Casse Std) lewat VCD/LCD.
5. Terlaksananya
kegitan dan
pemanfaatan
sumber belajar
berbasis TIK. Berlatih meman
faatkan teknolo
gi Komputer
dan mengakses internet -Tugas mandi
ri ( berlatih)
Peserta berlatih mengetik data dengan MSWord. Dan belajar mengakses internt

Kendala

Pelaksanaan kegiatan kelompok kerja guru yang didanai langsung dari dana bantuan langsung program BERMUTU sudah berjalan hampir satu tahun, tentu mengalami dan memunculkan beberapa permasalahan dan kendala atau hambatan dalam pelaksanaannya. Pada umumnya hampir seluruh daerah yang mendapatkan atau kerjasama dalam program BERMUTU mengalami kendala dalam pelaksanaan kegiatan KKG . Kendala atau hambatan yang timbul dalam rangka pelaksanaan kegiatan KKG program BERMUTU di wilayah kabupaten Pekalongan antara lain :
1. Dalam penugasan sebagai Guru Pemandu pada saat pertama program ini dicanang-
kan terkesan mendadak, sehingga kesiapan sebagai Guru Pemandu belum optimal
dalam penguasaan materi BBM.
2. Hampir sebagian besar peserta KKG ( guru-guru non S1 ) pada saat pelaksanaan ke
giatan KKG kadang-kadang waktunya bersamaan dengan masuk perkuliahan baik
yang perkuliahan S1 transfer maupun keikutsertaannya dalam PPKHB.
3. Pada saat pembelajaran BBM di KKG pada sesion/tahapan refleksi biasanya diakhi
ri dengan tugas-tugas yang merupakan buku kerja guru dan sebagai tagihan dalam
melaksanakan kegiatan KKG. Pada umumnya peserta merasa terbebani dengan tu-
gas-tugas baik berupa tugas mandiri maupun tugas terstruktur.
4. Pada umumnya peserta KKG masih belum banyak yang menguasai ketrampilan IT.
5. Dalam penggunaan dana bantuan langsung pada pedoman/petunjuk tidak diperbo-
lehkan untuk biaya konsumsi peserta dalam pertemuan/kegiatan rutin.
6. Kontribusi pemerintah kabupaten dalam penyediaan dana pendampingan belum se-
suai dengan harapan yang diterimakan di tiap kelompok/gugus.
7. Belum mengoptimalkan sepenuhnya keberadaan DCT sebagai fasilitator/narasum-
ber.


Harapan

Pelaksanaan kegiatan KKG program BERMUTU pada kenyataan yang wajib diikuti oleh semua guru kelas di sekolah dasar hendaknya jangan sampai menjadikan suatu beban. Dalam hal ini keberadaan peran dan fungsi Guru Pemandu sangat berperan dalam pembelajaran. Demikian pula dalam pendanaan pendampingan hendaknya pemerintah kabupaten/kota dapat menaikkan alokasi anggaran/dana secara khusus pada bidang pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik/guru dan tenaga kependidikan. Keberadaan kegiatan peningkatan profesional dalam wadah kelompok kerja , musyawarah kerja dan forum kelompok kerja ( KKG,MGMP,KKKS,KKPS,MKKS,FKKKS ) pada dasarnya sangat berperan sekali dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kerjasama dalam meningkatkan pemberdayaan wadah profesional seperti tersebut di atas, hendaknya dapat dilaksanakan pula pada sekolah-sekolah swasta . Selanjutnya ke depan dengan harapan semoga program BERMUTU terus dapat digulirkan secara merata di seluruh pelosok tanah air tercinta.
( Pada akhirnya tulisan ini dimaksudkan sebagai hasil refleksi pelaksanaan program BERMUTU ).


Kota SANTRI, medio Oktober 2010.

Kamis, 21 Oktober 2010

Mata Anggaran Belanja
Setiap kali dalam menyusun RAPBS harus mengacu pada pedoman yang telah ditentukan. Hal ini sangat penting karena dengan telah diterbitkannya suatu pedoman atau petunjuk baik berupa petunjuk pelaksanaan ( juklak ) maupun petunjuk khusus atau petunjuk teknis ( juknis ), maka dalam penyusunannya maupun nanti dalam mengimplementasikan/realisasi penggunaan anggaran ( APBS ) harus berpedoman pada juklak ataupun juknis yang telah ditetapkan ( diberlakukan ).
Dalam menyusun/menetapkan mata anggaran pada RAPBS harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang telah dibakukan baik oleh pedoman dari Kemendiknas maupun oleh peraturan pemerintah daerah setempat ( pemkab ).Berikut ini secara ringkas mata anggaran belanja dalam RAPBS seperti pada petunjuk teknis penyusunan RAPBS SD Negeri yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Kab.Pekalongan tahun 2010/2011,terdiri dari :
1.Belanja Pegawai (Biaya Operasi Personalia) antara lain :
a. Gaji dan tunjangan , terdiri dari :
1. Gaji PNS
2. Tunjangan yang melekat dalam gaji
3. Tunjangan lain ( apabila ada )
b. Honorarium dan Insentif
1. Honorarium GTT dan PTT
2. Honorarium lainnya ( apabila ada )
c. Tambahan kesejahteraan pegawai
d. Biaya pengembangan SDM Tenaga Pendidik dan Kependidikan *)
2.Belanja Barang/Jasa ( Belanja Operasi Non Personalia ) ,terdiri dari :
a. 1.Belanja bahan pakai habis kantor ( ATK,fotocopy,surat menyurat,dll )
2.Jasa Kantor ( listrik,telepon,air,internet,dll )
3.Kegiatan Belajar Mengajar (Ujian,Ulangan,Remidi,dll)
4.Belanja bahan dan alat praktikum*)
5.Biaya penyelenggaraan perpustakaan*)
6.Biaya makanan dan minuman kantor ( rapat,penerimaan tamu)
7.Biaya kegiatan Kesiswaan/OSIS ( ekstra kurikuler,pembinaan kesiswaan)*)
8.Biaya penerimaan peserta didik baru
9.Biaya kegiatan social dan keagamaan
10.Biaya kegiatan lainnya ( apabila ada )
11.Beasiswa
12.Dll.sesuai kebutuhan.
b.Belanja Perjalanan Dinas ( belanja non personalia )
1.Perjalanan dinas dalam daerah
2.Perjalanan dinas luar daerah
c.Belanja pemeliharaan ( belanja non personalia )
1.Pemeliharaan gedung bangunan sekolah
2.Pemeliharaan taman dan halaman
3.Pemeliharaan pagar keliling
4.Pemeliharaan alat kantor ( mesin tik,computer,dll )
5.Pemeliharaan alat pendidikan.

Minggu, 10 Oktober 2010

artikel lanjutan RAPBS

Pengertian RAPBS 
      Setiap satuan pendidikan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan baik yang berhubungan dengan pengelolaan, maupun pengoperasian semua perangkat yang dimiliki meliputi sarana dan prasarananya. Maka sudah barang tentu harus dimulai dengan satu tahapan awal berupa penyusunan perencanaan.Perencanaan yang dimaksud adalah suatu perencanaan dalam mengelola sebuah institusi pendidikan yaitu sebuah perencanaan anggaran belanja sekolah. Pengertian  Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah ( RAPBS ) menurut buku petunjuk teknis yang disusun Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, adalah suatu rencana keuangan yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan, yang dinyatakan dalam unit ( kesatuan ) moneter dan berlaku untuk jangka waktu ( periode ) tertentu yang akan datang ( sesuai tahun pelajaran, yaitu bulan Juli s.d. Juni tahun berikutnya ).
Sumber Pendanaan Pendidikan
      Sumber dana pendidikan berasal dari Pemerintah baik dari pusat maupun dari daerah dan Masyarakat berdasarkan prinsip keadilan,kecukupan dan berkelanjutan ( psl.50 PP48/2008 ). Adapun jenis sumber pendapatan RAPBS antara lain :
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) meliputi : blockgrant murni ( BOMN,SSN/SKM ), 
    blockgrant Imbal Swadya ( BIS ).
2. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD ) Provinsi, berupa  Blockgrant (bantuan keuangan).
3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) Kabupaten, terdiri dari : belanja Pegawai,belaja
    barang dan jasa serta belanja modal ( bangunan gedung/rehab ).
4. Iuran Orang Tua ( IOT ) peserta didik ( iuran rutin bulanan )
5. Sumbangan Pengembangan Institusi  ( SPI )
6. DSubsidi/Hibah/Bnatuan Asing tidak mengikat
7. Sumber lain yang sah.
Jenis Biaya
      Biaya Operasional satuan Pendidikan ( BOSP )  terdiri dari Biaya  Operasi Non Personalia dan Biaya Operasi Personalia ( BOP ).
1. Biaya Operasional Non Personalia ( BONP ) terdiri dari biaya alat tulis sekolah (ATS) , biaya bahan dan
    alat habis pakai ( BAHP ), biaya pemeliharaan dan perbaikan ringan, biaya daya dan jasa,biaya transporta-
    si/perjalanan dinas,biaya konsumsi,biaya asuransi,biaya pembinaan siswa/ekstra kurikuler,biaya uji kompe-
    tensi, biaya praktek kerja industri dan biaya pelaporan.
2. Biaya Operasi Personalia meliputi gaji,tunjangan dan tunjangan kemaslahatan.Khusus untuk biaya maslahat
    tambahan yang bersumber dari bantuan/iuran orang tua/wali siswa dapat diberikan dengan syarat :
    anggaran belum didanai oleh pemerintah dan atau pemerintah daerah, berbasis kinerja, ada dan jelas tu-
    poksinya, dibuktikan dengan SK Penugasan.